Senin, 20 Januari 2014

TANAMAN MELON KERITING VIRUS

Tanaman melon terbilang tanaman hortikultura yang sangat rentan akan serangan hama penyakit. Terutama penyakit yang di sebabkan oleh bakteri dan cendawan ( jamur ).Kedua penyakit ini sangat cepat penyebaran dan infeksinya.
Penyakit utama tanama melon pada fase vegetatif ( 5 - 20 hst ) adalah kriting atau puret atau jebug ( istilah di jatim ) tanaman yang terserang pada fase ini bisa di pastikan produksinya akan gagal karena tanaman tidak bisa berkembang dan tumbuh dengan baik.

     Ciri tanaman yang yang terserang kriting adalah daun muda dari pucuk hingga 3 daun ke bawah keriting,batang berbulu,daun menjadi keras bila di remas akan brbunyi krepek,daun menciut dan cenderung menggulung kedalam, warna daun pucat.akar tanaman bila di cabut berwarna coklat dan agak keriting.

Penyebab penyakit ini bisa karena di sebabkan oleh serangan nematoda yang bersamaan dengan serangan thrip dan kutu kebul,trips dan kutu kebul vektor virus keriting. Ketidak seimbangan pemakaian pupuk buatan
dan pupuk kandang ( kompos ) sangat mempengaruhi serangan penyakit ini di samping PH tanah.Pemakaian pupuk buatan yang cenderung lebih besar atau lebih banyak akan mempercepat dan mempermudah tanaman terserang penyakit ini.Pupuk kandang yang di berikan sebagai pupuk dasar sebaiknya yang sudah jadi ( matang)kompos

karena pupuk yang masih mentah masih banyak mengandung bibit penyakit ( patogen ).



     Pengendalian :

1. Pengocoran ( penyiraman )
Pengendalian cukup di pilih tanaman yang sakit dengan mengocor / menyiram menggunakan BASMILAT 80 EC. sehari kemudian di lanjutkan pengocoran dengan menggunakan VITA+ DAN AGROPHOS. Dosis yang di gunakan 30 ml basmilat per ember ,vita + 30 ml per ember 10 lt, agropos 20 ml ? ember 10 lt. Pengocoran vita + dan agropos 3 hari sekali sebanyak 4 kali berturut turut atau 8 hari dg 4 kali pengocoran

============ :
2. Penyemprotan
Penyemprotan di butuhkan untuk mempercepat proses pemulihan tanaman yang sakit,
atau pengobatan dari luar.Untuk penyemprotan menggunakan insektisida BIAGRO 60 EC atau menggunakan insektisida berbahan aktif abamectin. Pada waktu aplikasi untuk menghemat tenaga dapat di campurkan atau di mix dengan AGROPOS DAN MGP serta GIBRACO,
Dosis penyemprotan pertangki 14 lt ; agropos 30 ml, MGP 30 ml dan GIBRACO 3-5 ml.
penyemprotan untuk mengendalikan dan memulihkan sebaiknya 3 kali dg interval 3 hari sekali.


Sumber : http://fungisidaorganik.blogspot.com/2013/03/mengatasi-puret-kriting-pada-tanaman.html
Templateby :kendhin www.kopenkudamai.blogspot.com