Selasa, 28 Mei 2013

Rahasia di Balik Materi, Harun Yahya

Pernahkah anda berfikir , bahwa dunia dan segala isinya hanyalah sekilas gambaran kecil difikiran anda?? bahwa ketika anda menyentuhnya.. ketika anda bercengkrama.. dan ketika anda berinteraksi dengan apapun itu, apakah benda beserta kegunaannya.. alam raya beserta satwa-satwa liarnya.. ataupun bangunan-bangunan dengan segenap aktifitas yang ada di dalamnya.., semua hanya merupakan hasil dari kesimpulan fikiran anda yang tlah bekerja untuk menggambarkan sebuah kehidupan yang sesungguhnya seakan Nyata dalam ke”terlena”an anda terhadap dimensi duniawi yang tercipta di otak anda. dari sekian banyak riset-riset menawan Harun Yahya yang saya ikuti, ini adalah Riset yang paling banyak mengikis sisi pemikiran,baik itu dari segi perhatian, ketertarikan, maupun pengembangan dasar kesimpulan. Dan tentu saja, riset yang berjudul “Rahasia DiBalik Materi” ini adalah riset yang paling kontroversi..berbanding 330 derajat dari apa yang tersusun rapi dalam anggapan saya selama ini tetang kehidupan dunia. (sebesar 30 derajat seakan mengarah pada jawaban-jawaban terhadap segala ironi dalam kehidupan dunia).



    Dalam riset yang di awali dengan sebuah statman “MANUSIA TELAH DIBIASAKAN SEJAK AWAL KEHIDUPANNYA,UNTUK MEMANDANG BAHWA DUNIA TEMPAT IYA HIDUP, MEMILIKI WUJUD MATERI YANG ABSOLUT atau NYATA, SEHINGGA IA TUMBUH DEWASA DALAM PENGKONDISIAN INI” tersebut, Harun Yahya mencoba menguak kepada dunia, sebuah pemikiran yang tidak sejalan dengan pemahaman orang pada ummnya. Yakni, satu-satunya kenyataan yang pernah anda temukan dalam dunia ini hanyalah serangkai penampakan yang muncul difikiran anda. dan selebihnya..lebih layak disebut sebagai FATAMORGANA..!!

    Manusia tumbuh cemerlang dalam kehidupan , memahami banyak hal tentang dunia , melalui hari demi hari hingga tahun demi tahun dalam hidupnya.. dengan mengandalkan fungsi ke-5 panca indra yang mereka punya. Mata, sebagai Indra Penglihat, Hidung indra pencium, Lidah Indra Perasa.. Telinga Indra Pendengaran dan Kulit sebagai Indra Peraba.

Dan poinnya adalah Segala Indra manusia mempunyai saluran menuju otak. Lalu kemudian,Apa yang dilakukan oleh Panca Indra kita dalam saluran ini? adalah mengirimkan sinyal-sinyal listrik ke Otak , terhadap apa saja yang mereka dapati. Otak lalu kemudian bekerja mengenali dan kemudian menyimpulkan dan lalu menggambarkan di kepala kita sebuah struktur yang berbentuk rasa, benda, Ruang dan semacamnya. Kita pun berinteraksi sesuai dengan apa yang tergambar di dalam fikiran kita. So, segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini, kesemuanya berada di ruang kecil dalam diri anda, Yaitu OTAK, dan berbentuk gambaran.

maka jika anda terlena terhadap apa yang tergambar di dalam fikiran anda, sesungguhnya anda telah tertipu oleh fatamorgana dalam fikiran anda.

Fungsi otak bagi manusia cukup amatlah besar, bahkan apa yang kita anggap sebagai sebuah peradaban kebudayaan dari generasi ke generasi tak lain merupakan hasil kerja dari otak kita. Itulah alasannya tak berlebihan jika Socrates,bangsawan yunani sempat berucap : aku berfikir, maka aku ada.


    maka ketika dunia dan segala isinya hanyalah merupakan dunia bayangan, dimanakah letak kenyataan yang sesunggunya..? adakah sesuatu yang benar-benar absolut ??

Untuk menemukan jawabannya, ada satu hal yang harus kita sadari, bahwasannya , dasar berbangsa secara umum,  pondasi agama secara khusuh, Islam secara detail.. telah secara rinci mengisyaratkan pada kita sebagai makhluk yang berasal dari sebuah proses penciptaan. Dari keagungan sang Pencipta kita dapati sensasi hidup yang luar biasa, manakala kita menjumpai langit, lautan , gunung dan segala pernak-pernik kehidupan lainnya,manakala dalam hidup kita bisa menyusun rangkaian makna hingga hikmah dari segala proses kehidupan. Kita diberi untuk memiliki serangkai susunan organ tubuh, dihadirkan dalam sebuah lingkungan, hidup bersama dalam kerukunan, terbentuk dalam satu keluarga, jalinan persahabatan. Kita menikmati udara sejuk di sore hari, kita terpaku pada indah rembulan di malam hari, tertegun akan pesona terik di siang hari. Tuhan memberikan dan kita patut mensyukuri. kita di berikan rangkaian cerita hari ini, untuk dilanjutkan di esok hari, kemudian hari, berkesinambungan.  Inilah yang disebut dengan dimensi kehidupan. sekali lagi, Tuhan memberikan, dan kita patut mensyukurinya. Dan disaat Tuhan, mengambil kesemuanya,menghilangkan apa saja yang kita miliki , meninggalkan dunia, keluarga, sahabat, dan segala pernak pernik kehidupan lainnya,itu tak berarti kehidupan kita telah berhenti, melainkan Tuhan telah memberikan sebuah dimensi kehidupan yang baru. dan tentu saja kita harus mensyukuri ketika Tuhan telah memberikan.

Maka, satu-satunya sesuatu yang absolut dalam kehidupan kita adalah RASA SYUKUR KITA KEPADA SANG MAHA PENCIPTA.

kebenaran di antara manusia , Relatif adanya…

kebenaran Tuhan, mutlak adanya…

Cak____________________________________________________________________