Dalam riset yang di awali dengan sebuah statman “MANUSIA TELAH DIBIASAKAN SEJAK AWAL KEHIDUPANNYA,UNTUK MEMANDANG BAHWA DUNIA TEMPAT IYA HIDUP, MEMILIKI WUJUD MATERI YANG ABSOLUT atau NYATA, SEHINGGA IA TUMBUH DEWASA DALAM PENGKONDISIAN INI” tersebut, Harun Yahya mencoba menguak kepada dunia, sebuah pemikiran yang tidak sejalan dengan pemahaman orang pada ummnya. Yakni, satu-satunya kenyataan yang pernah anda temukan dalam dunia ini hanyalah serangkai penampakan yang muncul difikiran anda. dan selebihnya..lebih layak disebut sebagai FATAMORGANA..!!
Manusia tumbuh cemerlang dalam kehidupan , memahami banyak hal tentang dunia , melalui hari demi hari hingga tahun demi tahun dalam hidupnya.. dengan mengandalkan fungsi ke-5 panca indra yang mereka punya. Mata, sebagai Indra Penglihat, Hidung indra pencium, Lidah Indra Perasa.. Telinga Indra Pendengaran dan Kulit sebagai Indra Peraba.
maka jika anda terlena terhadap apa yang tergambar di dalam fikiran anda, sesungguhnya anda telah tertipu oleh fatamorgana dalam fikiran anda.
maka ketika dunia dan segala isinya hanyalah merupakan dunia bayangan, dimanakah letak kenyataan yang sesunggunya..? adakah sesuatu yang benar-benar absolut ??
Untuk menemukan jawabannya, ada satu hal yang harus kita sadari, bahwasannya , dasar berbangsa secara umum, pondasi agama secara khusuh, Islam secara detail.. telah secara rinci mengisyaratkan pada kita sebagai makhluk yang berasal dari sebuah proses penciptaan. Dari keagungan sang Pencipta kita dapati sensasi hidup yang luar biasa, manakala kita menjumpai langit, lautan , gunung dan segala pernak-pernik kehidupan lainnya,manakala dalam hidup kita bisa menyusun rangkaian makna hingga hikmah dari segala proses kehidupan. Kita diberi untuk memiliki serangkai susunan organ tubuh, dihadirkan dalam sebuah lingkungan, hidup bersama dalam kerukunan, terbentuk dalam satu keluarga, jalinan persahabatan. Kita menikmati udara sejuk di sore hari, kita terpaku pada indah rembulan di malam hari, tertegun akan pesona terik di siang hari. Tuhan memberikan dan kita patut mensyukuri. kita di berikan rangkaian cerita hari ini, untuk dilanjutkan di esok hari, kemudian hari, berkesinambungan. Inilah yang disebut dengan dimensi kehidupan. sekali lagi, Tuhan memberikan, dan kita patut mensyukurinya. Dan disaat Tuhan, mengambil kesemuanya,menghilangkan apa saja yang kita miliki , meninggalkan dunia, keluarga, sahabat, dan segala pernak pernik kehidupan lainnya,itu tak berarti kehidupan kita telah berhenti, melainkan Tuhan telah memberikan sebuah dimensi kehidupan yang baru. dan tentu saja kita harus mensyukuri ketika Tuhan telah memberikan.
Maka, satu-satunya sesuatu yang absolut dalam kehidupan kita adalah RASA SYUKUR KITA KEPADA SANG MAHA PENCIPTA.
kebenaran di antara manusia , Relatif adanya…
kebenaran Tuhan, mutlak adanya…
Cak____________________________________________________________________